Bahagia Menjadi Member Ibu Profesional Banten#2

Oleh: Erva

Sudah lima bulan ku hitung sejak pertama kali aku bergabung dengan keluarga ini. Inilah tempat yg kini layak menjadi bagian keluarga bagiku. Tempatku banyak belajar, menimba ilmu, berbagi asa bersama ibu-ibu dari semua penjuru nusantara, hingga sampai luar negeri. Tempat yang bisa dibilang sebagai tempat salah satu pijakan bagiku, juga keluargaku untuk tumbuh menjadi yang lebih baik.

“Ibu Profesional” begitulah sang founder ibu Septi Peni Wulandari menamakannya. Dikomunitas ini para ibu dan calon ibu berkumpul dalam rangka belajar meningkatkan kualitas diri sebagai seorang perempuan, istri dan juga ibu. Dikomunitas ini kita tumbuh dan belajar bersama, saling menguatkan dalam menjalankan peran dengan penuh rasa syukur dan bahagia. Hebatnya lagi para anggota komunitas ini tak hanya ibu dan calon ibu yang ada di indonesia, banyak pula yang tersebar di berbagai negara  contohnya seperti “Ibu Profesional Asia” yang anggotanya adalah ibu/calon ibu indonesia yang berada di negara tetangga dalam wilayah asia, juga masih banyak jaringan ibu profesional ini hingga ke wilayah eropa. 

Aku bersyukur sekali telah berjodoh, bertemu dan diizinkan oleh Allah satu dari ribuan ibu pembelajar dalam komunitas ini. Aku mensyukuri pertemuanku ini yang tanpa sengaja aku kenal dari salah seorang temanku. Rasa penasaran dan ketertarikanku untuk mencari bekal menjalankan peran sebagai ibu secara profesional membuatku tak lagi menunda untuk segera mendaftarkan sebagai anggota.

Saat awal mendaftar dan mengikuti kelas dasar matrikulasi di institut ibu profesional aku mengalami banyak halangan, dari mulai matrikulasi batch#2 hingga di batch#7 inilah saya baru bisa bergabung.mengikuti pembelajaran dan menyelesaikan tugas di kelas ini membuatku semangat kembali merajut mimpi, menata kembali keinginan dan cita-cita yang sempat berserakan dan sedikit terabaikan oleh rutinitas sebagai istri dan ibu.

Di Kelas matrikulasi aku semakin paham akan pentingnya mengatur waktu dan menentukan skala prioritas agar keseimbangan menjalankan peran sebagai seorang ibu, istri dan perempuan dapat dijalankan secara maksimal. Mengikuti kelas ini membuatku percaya diri, bahwa walaupun telah berkeluarga, perempuan tetap bisa berkarya, memberi manfaat tak hanya untuk dirinya dan keluarga, tapi juga orang-orang disekitarnya.

Di dalam kelas matrikulasi ini aku juga banyak diajarkan bagaimana cara kita bisa menerima segala sesuatu yang sudah kita dapat yaitu dengan bersyukur, dengan rasa syukur itu kita bisa lebih menerima dengan segala apa yang terjadi pada diri kita dan hidup kita.

Begitu banyak luapan cita dan harapan yang saya tuang dalam tugas di kelas matrikulasi, semoga semua harapan itu dapat terwujud, intinya kita harus berubah.

Usai kelas matrikulasi ini aku ingin sekali melanjutkan menimba ilmu di kelas bunda sayang, diman kelas tersebut banyak memberikan ilmu tentang pengasuhan anak dan mendidik anak dengan cara yg menyenangkan. Aahhh entah bagaimana rasanya nanti jika sudah masuk dalam kelas bunda sayang, aku jadi semakin yakin dan semakin percaya diri dan ingin benar-benar bisa memasuki kelas tersebut, mudah-mudahan doa dan keinginanku ini bisa terwujud, Aamiin.

Bahagia merupakan kunci utama yang harus dimiliki oleh seorang ibu ketika membersamai keluarganya, karena ibu yang bahagia akan menciptakan keluarga yang bahagia pula.

Bahagia juga kurasakan hingga kini menjadi bagian dari ibu profesional. Banyak perubahan nyata yang diperoleh setelah menimba ilmu disini, terutama bagian dari manajemen waktu yang baik, dengan menentukan skala prioritas yang harus dikerjakan dan diselesaikan. Belajar pengalaman dan ilmu manajemen waktu pada perkuliahan institut ibu profesional dan Ruang berkarya (salah satu proyek yang ada dalam komunitas ini) akhirnya mengantarkanku untuk membuat smart planner.

Smart planner adalah papan yang membantu perencanaan dan pencapaian harian, mingguan, dan bulanan bahkan mungkin bisa tahunan. Alhamdulillah dengan adanya papan ini sedikit bisa membantu saya dalam  mencapai dan mewujudkan impian saya yang sudah menjadi resolusi.

Melalui komunitas ibu profesional, aku juga belajar tentang makna berubah dan berperan menjadi agen perubahan. “For things to change, I must change first”. Sebelum mengajak orang lain untuk berubah kearah yang lebih baik, maka aku sebagai pribadi yang harus berubah terlebih dahulu. Ibu profesional tak lantas berhenti membuat para ibu dan keluarga di indonesia selesai dengan perubahan pada diri dan keluarganya, aamiin tapi juga mendorong kami para perempuan untuk turut menciptakan perubahan untuk lingkungan sekitar. Harapan kami kedepan, semoga dapat mengembangkan rumah literasi ibu dan anak ini agar bisa memberi dampak yang lebih untuk kaum ibu dan anak, tak hanya di lingkup perumahan kami, tapi juga lahir juga ke pelosok negeri.

 
Sebelum akhirnya ku tutup tulisan ini aku ingin memberikan quetos yang akan memberikan semangat kepada para perempuan diluar sana, khususnya juga para ibu, untuk menjalankan peran, berkarya dan meraih mimpi. Tak peduli siapa kita, darimana kita berasal, dan bagaimana kondisi kita saat ini, kita berhak untuk bermimpi dan mengusahakan mimpi itu. Jika memang saat ini ibu sedang dalam tahap hanya bisa berkarya dari dalam rumah, it's ok, tak ada yang salah dengan itu. Galilah dan mulailah rajut, dan raih mimpi dengan kemuliaan sebagai seorang istri dan ibu. \

Semoga Allah senantiasa memberi ridho atas segala sesuatu yang bermuara pada kebaikan. Akhir kata saya tutup ungkapan dan segenap rasa yang saya rasakan selama gabung di komunitas ibu profesional. Ingat akan satu hal fokus pada cahaya bukan pada gelap, berubah atau kalah.

~SALAM IBU PROFESIONAL HANDAL~