Bangkitnya IP Banten :
Growth Trough Coordination
IP Banten hadir di tengah kami kurang lebih sekitar akhir 2015. Tepatnya, pada tanggal 23 Oktober 2015. Saat itu launching dilakukan di rumah dunia dengan mengadakan seminar yang mengusung tema “Woman Power” oleh ibu Nuha Uswati Direktur sekolah Khalifah.
Di mulai dari IP Banten yang melewati fase growth trough creativity. Tentu, dengan kebijakan dan program yang murni berdasarkan kreativitas leadernya.
Di usianya yang masih sangat muda, IP Banten bergerak perlahan namun pasti. Ketika itu, leader IP Banten ada tiga orang. Diantaranya bu Rizqie Fajriyani, bu Tati dan teh Desty. Ketika itu, uang kas belum ada sama sekali. Setiap kegiatan mengandalkan kenclengan --celengan komunitas--. Sehingga kegiatan akan running, murni dengan kreativitas dan juga kondisi yang sumber keuangan dengan pembiayaan dan fasilitas yang minimalis. Kalau bahasa jawanya, "mbuh yaopo carane", yang artinya kegiatan bisa berlangsung sukses. Semua saling membantu mensukseskan acara.
Kemudian ketiga leader tersebut memutuskan untuk menyesuaikan kebutuhan komunitas. Dengan memenej beberapa PJ --PenanggungJawab-- yg bekerja, agar mampu membantu kegiatan komunitas, tentunya dengan tujuan running well.
Salah satunya, untuk menambah ilmu parenting yaitu belajar tentang parenting. Maka, dibutuhkan PJ Parenting yaitu saya sendiri --Maria Ulfah--. Selain itu, kami butuh belajar tentang kesehatan ibu dan keluarga, maka dibutuhkan PJ Kesehatan yaitu Ibu Dewi Fatimah. Tak hanya sampai di situ perjuangan yang harus di tempuh, Karena butuh belajar tentang Lifeskill, maka dibutuhkan PJ Lifeskill yaitu Ibu Ernydar. Yang paling vital adalah tentang cara mengatur keuangan hasil kenclengan tiap kegiatan saat itu, maka dibutuhkan bendahara yaitu Ibu Marfa.
Next ....
Masuk Fase yg kedua: growth trough direction. Bu Septi membuat aturan baku di akhir tahun 2016, bahwa setiap IP Kota harus memiliki minimal, 1 Leader Kordinator, 1 sekretaris, 1 Bendahara, 1 manajer online, dan 1 manajer offline. Alhamdulillah, IP Banten pun sudah mampu menyesuaikan struktur sesuai arahan pusat tersebut.
Adapun kepengurusan dikendalikan oleh tim pengurus IPBanten yang terdiri dari Bu Rizqie sebagau Leader, Bu Erny sebagai sekretaris, Bu Marfa sebagai Mankeu, Man online yaitu Bu Maria Ulfa, dan terakhir Man offline yaitu bu Tati.
Yang kemudian sesuai kebutuhannya, masing-masing Manajer membawahi para PJ & ketua rumbel utk melaksanakan kegiatan sesuai kebutuhan member dan komunitas. Sampai akhirnya masa kepengurusan bu Rizqie selesai dan dilanjutkan bu Tati.
Dengan struktur kepengurusan yang sangat sederhana nyatanya tidak membuat IIP banten patah semangat membagi seputar ilmu pengasuhan dan life skill serta kesehatan perempuan, justru eksistensinya semakin diperhitungkan, terbukti dengan banyaknya simpatisan yang bergabung.
Di kepengurusan bu Tati alhamdulillah IP Banten semakin berkembang dengan adanya tim SC, Hrd, dan berbagai rumbel passion yang menyemarakkan IPBnaten. Nah inilah tantangan kepengurusan bu Tati bagaimana mengkoordinasikan semua bagian agar berjalan seiringan mencapai tujuan.
Jadi, sekarang IP Banten ada di fase ke 3: Growth Trough Coordination.
Harapannya, di fase ketiga, IP Bante' semakin berkembang pesat dan menebarkan manfaat.
Sumber :
1. Ibu Maria Ulfa
2. Vina Marati I
0 Comments:
Tulis komentarmu di sini ....