Senin, 28 Oktober 2019

Tips Mengenalkan Cerdas Financial Pada Anak

Cerdas Financial pada Anak
Oleh : Risdawati
Member Ibu Profesional Banten



Pic by google

Memperkenalkan tentang pengelolaan keuangan pada anak sangatlah penting, karena kebiasaan dan perilaku pada orang dewasa terbentuk sejak kanak-kanak, terkadang tanpa disadari orang tua memiliki andil dalam membentuk pribadi anak dengan dalih kasih sayang, sehingga anak tidak bisa mengelola keuangan dengan baik.

Kapan anak dikenalkan dengan uang?
Ketika anak sudah memiliki keinginan tentang sesuatu hal yang membutuhkan alat tukar berupa uang, yaitu sekitar usia 2-3 tahun.

Apa yang harus di kenalkan:
1. Untuk memiliki apa yang kita mau perlu pertukaran dan alat tukarnya berupa uang.
Contohnya: memperkenalkan uang logam dan kertas, ikut serta saat berbelanja kebutuhan masak (sayur mayur) di pasar.
2. Untuk mendapatkan uang kita butuh usaha salah satu usaha untuk mendapatkan uang adalah bekerja di kantor seperti ayah, berjualan, dokter, polisi dan lainnya.
3. Ketika kita ingin sesuatu maka perlu perjuangan untuk mendapatkannya, caranya dengan menyimpan uang kita untuk tabungan.
4. Menahan keinginan yang kita mau, karena bisa jadi yang kita mau itu tidak kita kita butuhkan.
Contohnya: membiasakan makan di rumah dan jika bepergian jauh selalu membawa bekal dari rumah, karena makan di restoran itu keinginan dan kebutuhan itu makanan dari rumah yang dimasak dengan doa dan kasih sayang seorang ibu.
Ketika usia berapa anak diperkenalkan dengan perbankan.Tergantung kebutuhan anak dan orang tuanya, kebetulan saya setiap bulan menabung di bank dan selalu mengikutsertakan anak-anak.

Dan saat usia kakak 8 tahun, di salah satu bank pemerintah ada promosi kartu ATM anak yang bertuliskan nama anak sendiri, melihat hal itu kakak langsung minta dibuatkan buku tabungan, dan secara otomatis adiknya yang usia 6 tahun ikutan juga pengenemiliki buku tabungan dan kebetulan adik sudah bisa baca dan menulis, akhirnya mulailah mereka mengisi kertas setoran dan mengantri di teller waktu itu tepat pada tanggal 27 Desember 2011. Buku tabungan pertama dimiliki anak-anak.

Darimana sumber dana anak untuk menabung di bank, selain dari sisa uang saku?

1. Kakak hobi makan, setiap yang diliat pasti mau dan alhamdulillah ada aktivitas jual beli warung di rumah, biasanya kakak akan menjual mainan anak-anak yang kami beli dari toko grosir mainan atau jajanan anak-anak (puding, spageti) kebetulan kakak suka dengan kuliner jadi setiap kakak minta jajanan di luar maka saya kan bikin di rumah sekalian mengajak kakak untuk mendapatkan uang, biasanya kakak dan adik akan pamer kalau kami jualan jajanan sehat  dari keuntungan itu kakak memiliki uang untuk tabungan. Kebetulan kami membuka warung di rumah untuk melatih anak-anak berinteraksi sosial dengan tetangga, tentang bagaimana adab berkomunikasi dengan anak lebih kecil, seumuran, atau orang tua. Sekarang kakak mendapat tambahan baru uang tabungan dari mengajar anak SD belajar iqro dan tahfidz juz 30 di tempat bimbel ibu dan saat ini ada tambahan dana mengajarkan teman sekolahnya SMA nya bermain musik gitar, serta membantu temannya yang butuh gitar kakak yang akan merekomendasikan jenis gitar dan mengambil keuntungan dari penjualan gitar tersebut.

2. Adek suka menggambar dan mewarnai sejak usia 3 tahun, dan ini terus sampai akhirnya ayah memprint gambar hasil download untuk ade warnai, ternyata beberapa teman SD dan rumah banyak yang mau, akhirnya ade menggandakan gambar hasil print ayah dengan harga Rp1000/3pcs gambar, jika gambar sudah diwarnai maka harganya menjadi Rp 2000/pc. Itu terus berlanjut sampai sekarang ade SMP selalu ada aja pesanan untuk gambar atau gambar plus mewarnainya. Dan baru beberapa hari lalu adek jadi team pemasaran tas jinjing dan kaos jualan temannya, alhamdulillah sudah bisa memiliki tas, kaos kaki dan uang dari hasil memasarkan produk teman melalui medsos, tanpa harus modal stok barang dan uang. Selain itu adek juga membantu ibu mengajar anak - anak TK dan SD, kebetulan ibu membuka bimbel di rumah jadi setiap bulan menerima uang kompensasi dari ibu.

3. Diberikan uang tambahan dari kami, jika dengan sukarela membantu pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci piring, bahkam menyetrika pakaian anggota keluarga yang lain.Tujuannya adalah untuk menumbuhkan empati dan menghargai sebuah kerja keras dan usaha.

Bagaimana cara mengajarkan pengelolaan uang pada anak?
Mulailah dengan memberikan uang saku harian anak, jangan lupa biasakan sarapan dan membawa bekal anak saat sekolah, supaya anak lebih bijak dalam menentukan mana keinginan dan kebutuhan. Bila sudah bisa menggunakan dengan bijak, mulai memberikan uang saku mingguan untuk meningkatkan tanggung jawab anak dalam mengelola keuangannya.

Alhamdulillah anak-anak diberikan uang saku mingguan atas dasar permintaan anak-anak, saat ini kakak kelas 10 dan ade kelas 8, alasannya karena khawatir belum bisa menahan keinginan. Dan tetap melakukan sarapan pagi dan membawa bekal makan siang buat di sekolah, ibu yang menyiapkannya di pagi hari.

Ada cerita yang bikin kami terharu dan bangga pada anak-anak, pada saat kami bertanya pada anak-anak. Kira - Kira saat liburan semester nanti mau liburan kemana? 

Saya sebagai ibu spontan mengusulkan ke jogja dan ayah mengusulkan Singapura untuk mengenalkan cara pembuatan paspor dan visa pada anak-anak, namun anak-anak menjawab kenapa harus ke jogja dan Singapura, emangnya ada dalam rukun islam kita. Bukannya rukun islam itu merupakan dasar dalam menjalankan hidup. Kenapa nggak ke baitullah saja tujuan liburan kita, yaitu liburan untuk ibadah. Sama juga ada perizinan membuat paspor dan visa kan? Tanya kakak pada kami. Teguran itu benar-benar sampai ke hati kami, anak-anak sudah bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Ibadah adalah kebutuhan kita yaitu Baitullah dan jalan-jalan merupakan keinginan.

Terima kasih anak-anakku telah mengingatkan kami saat khilaf, semoga selalu menjadi anak sholeh dan sholehah.
Previous Post
Next Post

Prakata Salam Hangat, Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh Semangat pagi, IPers Banten! Blog ini berisi berbagai informasi seputar pengasuhan dan pendidikan anak, tentu saja segala sesuatu yang berkaitan dengan seorang wanita. Di sini kami sebagai media untuk menyimpan berbagai informasi penting yang diperlukan khususnya bagi Ibu profesional regional Banten dan juga kepada seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. Terima Kasih Salam Sayang Admin Blog, MoRry

0 Comments:

Tulis komentarmu di sini ....