Dalam Manajemen sampah rumah tangga, Bea Johnson dalam bukunya Zerowaste Home, mengutarakan ada lima cara yg bisa kita lakukan, yaitu Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot (komposting) yang biasa dikenal dengan 5R.
Komposting merupakan bagian akhir yg dijelaskan Bea Johnson. Jadi Ketika Kita melakukan komposting seharusnya Kita sudah melakukan 4R pertama terlebih dahulu.
Kenapa? Karena komposting adalah mengolah sisa konsumsi kita yang sudah tidak bisa Kita apa-apakan lagi. Ketika Kita sudah berhasil melakukan 4R yang diawal, Rot atau komposting menjadi mudah, karena sisa yang kita hasilkan sudah sedikit.
DK Wardhani dalam buku Menuju Rumah Minim Sampah, memakai 3 ah, sebagai strategi mewujudkan rumah minim Sampah. Cegah, pilah Dan olah. Komposting termasuk dalam strategi olah. Akhir dari 3 strategi ah.
Yang utama dalam Menuju Rumah Minim Sampah menurut DK Wardhani adalah di strategi Cegah terlebih dahulu, pilah baru olah. Ketika Kita sudah berhasil mencegah Dan memilah, maka olah yg Kita lakukan pun menjadi sederhana.
Berikut beberapa kesimpulan pertanyaan yang selama kulwhapp berlangsung
1. Bella : Kira-kira bagaimana memanfaatkan hasil kompos buatan ke tanah yang bekas urukan?
▶ kalau kompos tujuannya utk menjadi media tanam,kalau utk menanam di pot, sebaiknya Cari tanah yg bukan bekas urukan.
Kalau utk nanam di tanah, langsung aja di tabur diatas tanah.
2. Erva : Bagaimana dengan sampah dr bekas pampers atau yg sejenisnya, terus terang selama ini hanya membuat lubang besar lalu membuangnya kedalam lubang khusus pampers, terkadang suka dibakar, jika sdh penuh tutup dengan tanah lagi lalu membuat lubang besar lg
▶ Saya sarankan, sebaiknya kita mulai mengurangi popok sekali pakai. Karena lapisan luar popok sekali pakai itu sama dengan plastik, tidak bisa terurai. Konon yang bisa terurai itu isian dalamnya. Itupun Saya blm pernah mencoba melakukan komposting isian dalam diapers.
Karena Saya sudah memakaikan anak-anak cloth diapers sejak 2012.
Mohon maaf...lebih cepat mengajarkan toilet training mungkin bisa jadi solusi ya. Saya ingat perkataan ustadz Harry Santosa, yg mengatakan sejatinya anak2 Kita diberikan fitrah kebersihan oleh Allah. Makanya ketika BAB atau BAK anak bayi pun menangis, karena tidak nyaman. Karena itulah kita orang tuanya yang mematikan fitrah itu, membuat mereka nyaman BAK dan BAB di diapers.
Mari kembalikan fitrah kebersihan anak-anak kita.
3. Tati : Apakah ada metode pemusnahan sampah plastik yang aman? Misalnya metode pembakaran sampah plastik yg aman bagi lingkungan dan kesehatan.
▶ pemusnahan plastik dalam proses apapun tetap hanya merubah bentuk plastik dari besar ke partikel lebih kecil. Dibakar sekalipun. Plastik tidak bisa hilang. Oleh karenanya, penggunaannya harus lebih bijak. Sepengatuahan Saya, ecobrick saat ini menjadi yang paling Aman.
4. Tati : saat ini saya mencoba membuat kompos dari guguran daun kering dengan cara memasukkannya kedlm karung beras tanpa campuran apa-apa. Sesekali saya siram dengan air cucian beras atau air sumur biasa. Apakah metode ini sudah tepat?
▶ Bila Ada keinginan utk memanen komposnya Dan agar lebih cepat terurai, bisa ditambahkan tanah Dan disiram mol. Bisa mol air beras, mol tape, atau mol lainnya.
5. Ike : Bagaimana caranya membuat kompos sampah rumah tangga?
▶ Silahkan dibaca materinya ya mba πππ insyaAllah jelas.
6. Merry : Panen kompos pertama Saya mendapatkan tanah hitam Dan basah, namun setelan di tambahkan sebagai media tanam Ada beberapa tanaman yang mati, Dan texturnya bergumpal. Bagaimana agar mendapatkan texture kompos baik seperti yang Kita beli di tukang bunga? Agar bernilai jual
▶ Kompos yang sudah jadi ditandai dengan suhu yg dingin dan lunak. Mialnya daun, sudah hancur ketika di remas. Bila belum hancur semua isinya, maka yang belum hancur tersebut bisa dimasukkan ke komposter yg sedang dalam proses. Untuk yang menyebabkan tanaman mati, berarti Kompos belum terproses sempurna. Agar mendapatkan kompos yg halus, dilakukan penjemuran, Lalu ayak kompos.bagian yg masih kasar, bisa di komposkan lagi. Yang halusnya ini yg bernilai jual.
6. Imas Siti Nursaadah : Terima kasih mba untuk materi yg mencerahkannya. Izinkan bertanya, jadi aku sudah buat kompos menggunakan metode Aerob, dg media ember 60 liter, di tutup dan di lubangi. Serta di simpan di dalam rumah. Kendala yg aku alami adalah, ternyata ember tersebut tidak cukup menampung sampah sisa organik kami. Akhirnya malah di tumpuk sampahnya tanpa bisa di aduk. Yang berujung, sampah jadi bau dan berbelatung. Solusinya berarti kami harus menambah media kompos kah ?
Atau yg di maksud kompos yg sudah mulai bekerja di pisahkan itu, di diamkan di dalam ember yg jd media kompos atau di keluarkan dan bisa di simpan di dalam karung ?
Dan media embernya bisa kita gunakan lagi untuk mengompos..
Karena lahan rumah kami sempit sekali. Jadi hanya bisa mengompos di dalam rumah. Karena jika di luar rumah/teras belakang rumah, tersorot sinar matahari. Aku sudah 2 minggu memikirkan solusi ini.
▶ Untuk menampung semua sampah organik di sebuah rumah yang berisi 5 orang anggota, tidak bisa hanya satu komposter. Apalagi keluarga rajin makan buah Dan sayur. Solusi yang bisa saya sarankan adalah: Gunakan beberapa metode komposting. Kalau mau tetap pakai ember. Idealnya mba harus menyedikan 3 ember. Jangan diisi sampai penuh. Sampai bisa diaduk. Pindah ke ember yg kedua. Ember pertama jangan ditambahkan sisa organik yg Baru. Biarkan ember pertama menyelesaikan proses kompostingnya. Begitu terus digilir tiga ember. InsyaAllah cukup. Kalau anggota keluarga lbh banyak. Ya butuh ember lebih banyak.
*Jumlah komposter disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga*. Okay karena makin banyak orang, makin banyak ya sampahnya. Dan Jenis makanan pun mempengaruhi buat yg suka buah, otomatis butuh komposter besar karena kulit buah banyak suka sayur pun begitu. Suka pesen makanan pakai aplikasi ojeg online. Sampah plastiknya yg banyak.
7. Mukarromatun Nisa : Sependek yg aku tau, ada beberapa metode komposter. Di antaranya metode biopori, gerabah, takakura, drum, serta ferlita. Karena sy belum punya pengalaman dan ingin memulai. Apa kelebihan dan kekurangan dari masing2 metode tsb. Serta ingin tau adakah tips2 atau warningnya utk pemula seperti sy. Terima kasih
▶ Kelebihan dan kekurangan komposter hanya bisa diketahui ketika sudah melakukannya. Silahkan coba Salah satu metode yang ada dimateri. Sesuaikan dengan kondisi keluarga mba. Maka Mba akan Tau Mana yang cocok untuk keluarga mba. Saya tidak bisa menjelaskannya ya. Karena saya pun belum semua mencoba metode komposting yg mba sebutkan, karena butuh modal Saya hanya menggunakan metode yg murah Dan terjangkau utk kondisi keuangan keluarga kami. Coba dulu yaa
Br bisa ngasih kelebihan Dan kekurangannya dan komposting ini unik.
Setiap orang akan menemukan kenyamanannya sendiri pakai komposter apa. Karena Sampah Kita beda-beda, waktu ngurusnya juga beda2. Jadi yaa sangat-sangat subyektif.
Noted Bahkan proses komposting pun unik ya seperti fitrah individu. Cari yang termudah dengan kondisi keluarga, termasuk kondisi finansial.
8. Rina : Saya ingin memulai kompos, tapi bermasalah dengan lahan. Rumah sudah berdempetan dengan tetangga, dan tak enak dengan ada bau tak sedap, air dari kompos, serta banyak tikus di saluran air. Bagaimana caranya untuk memulai dengan minimnya lahan ? Karena yg saya tahu, ditanam ditanah lalu ditutup, untuk melakukan kompos.
▶silahkan coba metode kardus osaki. Ikuti tahapannya dengan baik. Dan jangan masukkan sisa organik hewani(tulang ikan ayam dll). InsyaAllah tidak Ada bau, tidak Ada tikus yg korek-korek.
Daun kering bs diganti dengan tanah biasa.
Yang menjadi masalah utama dalam memulai komposting itu. Bukan luas atau sempitnya Rumah. Tapi niat Dan motivasi Kita, Apakah kita mau bertanggungjawab atas Sampah yg Kita hasilkan???
9. Ita puspita : Untuk sampah bonggol jagung, bagaimana kah cara penanganannya yang mudah dan simpel. Lumayan hampir setiap hari selalu konsumsi jagung. Bagian bonggolnya cukup keras. Apakah penanganannya sama? Pernah dengar bisa dijadikan bahan craft, tapi untuk saat ini belum ada cukup waktu untuk mengolahnya. Terimakasih
▶ Bonggol jagung bisa terurai. Hanya memerlukan waktu lama. Bisa di cacah kecil-kecil agar cepat terurai.
10. Nimas D. Heningtias : Kami memelihara 2 kelinci di rumah dan kotoran tiap harinya lumayan banyak karena sudah dewasa. Awalnya karena ingin praktis, kami ikuti saran untuk mengolahnya menjadi pupuk kandang dengan menaruhnya dalam ember lalu disemprot cairan EM4 (effective microoganisms) dan ditutup.
Setelah berminggu2 lewat, ternyata menjadi bubur berair dan banyak belatung di atasnya. Dan saat diberikan ke tanaman, tanaman malah mati (pupuk berbentuk bubur ini hangat). Ini dilakukan karena pupuk tak kunjung kering dan ember sudah penuh. Setelah itu, akhirnya kotoran kelinci kami tampung di pot (tidak tertutup) dan dibiarkan begitu saja. Saat sudah terurai, baru disebarkan ke pot2 tanaman.
Bagaimana penanganan kotoran kelinci yg baik supaya bisa menjadi pupuk kandang siap pakai?
▶ Saya punya peternakan kelinci di belakang rumah. Untuk mengolah kotorannya menjadi pupuk memang agak sulit, karena kelinci sekarang sudah makan pellet, hasilnya kotorannya pun mungkin manis ya. Jadi Suka disemutin. Jadi ga semudah mengolah kotoran kambing. Kotoran kelinci mba belum selesai proses fernentasinya sehingga tanaman mati. Saya pun akhirnya menggunakan metode fermentasi terbuka. Dibiarkan saja di atas tanah. Sampai terurai sendiri. Kalau Saya yang dipakai untuk pupuk adalah urinenya. Tapi di fermentasi juga. Ada caranya.
11. Siti Mutoharoh : Pada praktek pembuatan kompos, saya memiliki kendala sampah saya saya selalu di jadikan tempat tinggal semut, apakah hasil kompos saya bisa tetap diproses menjadi komposter? Satu lagi ya mbak, untuk media komposter kan biasanya pakai tanah ya, nah bisa tidak di ganti pasir atau tanah sisa-sisa bangunan? Lalu hasil akhirnya bisa di sebut sebagai komposter juga kah? Terimakasih, Jazaakillahu khoir ππΌ
▶ pisahkan sisa konsumsi dari sunbernya. Pisahkan sejak awal. Jadi sebelum didatangi semut. Kalau sudah di komposter dan tetap didatangi semut, itu adalah sunnatullah sebuah daur Hidup. Kalau mau ga dihinggapi semut, bisa pakai kapur ajaib atau Kapur barus. Untuk tanah, sebaiknya pakai tanah yaa...jangan pasir. Karena tanah termasuk bahan coklat yang membuat proses kompostingnya cepat.
Sebenarnya kan kompsoting ini mengembalikan yang dari tanah kembali ke tanah. Jadi sebaiknya memang tanah. Tapi kalau mau coba pakai pasir, boleh juga. Nanti cerita hasilnya ya. Tidak Ada teori baku dalam komposting. Kapur ajaibnya di tabur disekitar komposter ya. Bukan dimasukin kedalem komposnya. Tapi memang sunnatullah nya binatang-binatang itu membantu kita menghancurkan makanan yaaa. Termasuk semut.
Membantu Kita menghabiskan sisa makanan kucing juga komposter Hidup. Karena sisa organik hewani, bila dimasukkan komposter akan mengundang semut....jadi ya sebaiknya berikan kpd hewan sekitar saja...terutama kucing. Kucing liar aja. Untuk sisa organik hewani, bisa dimasukkan lubang biopori yaa. Plus dikubur begitu aja. InsyaAllah ratusan tahun lagi bs jd fosil π utk cadangan minyak bumi.
12. Niar : Saya coba bikin kompos pakai kaleng bekas. Ada 2 kaleng. Jadi isi kalengnya : tanah kompos-sampah organik-tanah kompos. Selang 2 mingguan coba d buka. Eh yang satuny di atas tanahny memutiiih dengan jamur. Itu kira-kira kenapa? Yang satunya mah aman-aman aja, ga bau juga.
▶ Isi sisa organiknya beda, ya hasil komposnya beda. Kemungkinan berjamur mba. Tapi ga masalah. Dilanjutkan saja proses kompsotingnya sampai selesai yaa..ditambahkan tanah lagi saja..siram mol Lalu diaduk2. Tunggu sampai proses kompostingnya selesai. Panen Kompos deh...yeayyy
13. Endah : untuk mencuci buah dan sayur kan disarankan menggunakan baking soda atau garam, air bekas cucian itu aman ga dipakai buat nyiram tanaman atau tambahan kompos cair?
▶ Buat nyiram tanaman aja mba...boleh juga buat tanbahan pupuk cair. Air limbah cucian baju yg dicuci pakai lerak pun bagus yaa untuk siram tanaman. Lerak sebagai pestisida nabati bisa mencegah Hama mendekat ke tanaman.
14. Aini. Z: Tape singkongnya yg sudah 2 minggu (masih d kulkas) dari pembelian bolehkah?
▶ Boleh... Selama masih tape..boleh. Tape ketan juga boleh loh. Tentunya yang udah ga kemakan lagi, dari pada dibuang.mending dijadiin mol.
15. Aini. Z : bolehkah dedaunan keringnya disimpan di tempat sampah dulu, sambil menunggu 5kg daun kering.
▶ pakai tanah aja Mba..sama daun kering seadanya.
16. Kishartati: Bu efi.... Takakura saya selalu berbelatung, kenapa ya? Saya cuma masukin ampas buah dan sayur sisa juicer
▶ Sisa organik berbelatung terjadi krn sisa organik sudah dihinggapi lalat sblm masuk ke komposter.
Coba dipercepat prosesnya. Begitu petik2. Langsung masuk takakura. Tapi bisa jadi loh belatungnya magot atau BLack slodier fly. Ini berguna utk membantu menghancurkan sisa organik Kita. Terlalu lembab juga bisa mengundang belatung. Ba dijemur dulu mba. Takakura memang tricky yaa..πMakanya Saya ga lama pakainya. Kurang cocok sama Pola aktivitas keluarga kami
17. Saya sudah mencoba mengkompos di dalam ember akan tetqpi komposternya tidak menghangat, meskipun sampah dapurnya kelihatan membusuk, bau, dan dihinggapi magot BSF. apakah ini masih dikategorikan komposternya bekerja atau gagal ya mbak? Bagaimana solusinya?
▶ Embernya ditutup rapat? Atau di lubangi? Dilubangi mbak. Kembali ke teori anaerob Dan aerob.
Kalau di dalam ember yg ditutup. Sebaiknya diambilnya air lindinya... Ada saringannya macam drum biru. Kalau mau diambil Kompos padat, maka sebaiknya ember dilubangi di beberapa tempat, alasi dng kardus sekelilingnya utk menyerap kelembaban. Campurkna tanah utk mencegah becek.
18. Merry Megawati : Bolehkah buat mengompos organic basah (daging duri tulang Dan sisa makanan matang) dalam komposter karung? Dengan menambahkan jumlah tanah agar tidak bau Dan cepat terurai? Lama bgt nunggu Bor biopori
▶ Dikubur aja mba. Kalau mau pakai karung, paling ada belatung. Dicoba saja kalau begitu. Banyakin tanahnya yaa...jd kaya di kubur gitu rasanya... Kucing liar jd solusi juga yaa utk sisa organik hewani. Tidak Ada kata gagal dalam melakukan komposting. Catat yaaaa, yang ada kita yg belum sabar πππ Dingin bisa jd reaksi penghancuran blm berlangsung krn kurang bakterinya.
Tambahkan mol..siram Lalu aduk.
0 Comments:
Tulis komentarmu di sini ....