By : Dewi Fatimah
Oleh - oleh dari seminar “ Membangun A Home Team Tangguh di Era Milenial “ oleh bu Ida S. Widayanti sekaligus wisuda Matrikulasi Batch #7 Institut Ibu Profesional Banten hari Minggu, 28/ 07/ 2019 di Aula Masjid Sari Asih.
Kenapa harus A Home Team?
Karena lingkungan terkecil dan yang paling memberi pengaruh untuk anak adalah KELUARGA, bukan tetangga, bukan sekolah.
Kemudian bu Ida menampilkan slide foto sebuah keluarga yang kita semua pasti mengenalnya. Sebuah potret keluarga yang sangat sederhana tetapi begitu luar biasa orang tuanya mengolah konflik antar anggota keluarga. Sebuah potret keluarga yang akan selalu kita kenang cerita - ceritanya… Kemudian terdengar backsound “ Keluarga Cemara “ mulailah terdengar isakan peserta seminar, apalagi saat bu Ida menambahkan seluruh peserta diminta untuk membayangkan wajah setiap anggota keluarga.
Harta yang paling berharga adalah keluarga…
Istana yang paling indah adalah keluarga….
Dst dst….
Taukah anda Indonesia darurat perceraian?? Angka perceraian tertinggi di dunia ternyata Indonesia. Setahun tercatat ada 380.000, sehari 1.041,sejam ada 43 daaaaan setiap 1,3 menit ada 1 perceraian. Daaan ternyata 70% wanita menggugat cerai.
Astagfirullah….
Kenapa?
Mengapa?
Menurut Tribunnews, media sosial menyebabkan tingginya angka perceraian. Gunakan dengan bijak gawai anda ya buibu…
Alhamdulillah kita kita tergabung dalam komunitas yang baik, yang mengajarkan kita menjadi pribadi yang lebih baik dan menyiapkan kita menjadi ibu dan calon ibu yang baik. Mengutip dari Anies Baswedan “ Dibandingkan dengan profesi - profesi lain, orang tua adalah profesi yang paling tidak disiapkan. Karena tidak ada sekolah menjadi ibu dan ayah, tidak ada sarjana kepengasuhan bu Ida menambahkan.
Berada di tengah - tengah ibu pembelajar, kita berada di pusaran energi positif dari teman-teman yang berusaha dan berupaya menjadi ibu yang baik dan menerapkan pola pengasuhan yang baik untuk anak - anak kita.
Sebagai orang tua, khususnya sebagai ibu, hadirkan sepenuhnya diri kita saat membersamai ananda. Awasi dan batasi penggunaan gawai, jangan sampai saat anak - anak kita merasakan fenomena BLAST ( Bored / Burned out, lonely, Angry or Afraid, Stressed, Tired), sehingga anak lebih nyaman curhat di beranda atau grup - grup yang tidak kita inginkan.
Terapkan komunikasi produktif dalam keluarga, alhamdulillah kita mendapatkan materi ini di kuliah Bunda Sayang. Tambahan tips komunikasi dari Luqmanul Hakim adalah bagaimana kita menampilkan mimik, gestur, dan suara saat berkomunikasi dengan anggota keluarga. Jangan lupa bahagia dalam membersamai ananda, dan siapkan ananda menjadi pribadi yang bahagia pula dari masa kehamilan, nifas, dan menyusui dengan menjadi ibu yang dapat mengelola emosi dengan baik.
Jangan lupakan peran ayah dalam pengasuhan. Mengapa? Karena ada 17 dialog tematik orang tua_ anak dalam 9 surat dalam Al Qur'an, diantaranya ada 14 dialog ayah - anak, 2 dialog ibu - anak, dan 1 dialog orang tua. Bagaimana pun sibuk dan lelahnya ayah bekerja dan mencari nafkah, jangan abai untuk hadir membantu istri membersamai ananda dan selalu dukung istri anda. Beri bantuan dan berinisiatiflah membantu istri anda.
Bu Ida menutup seminar hari itu dengan menampilkan syair lagu Ada Band ft. Gita Gutawa serta back sound lagu tersebut. Yang tentu saja membuat saya tergugu teringat ( alm) bapak. Terima kasih bapak_ibu untuk segala do’a dan pengajaran, sehingga menjadikan anakmu seperti ini sekarang. Allohummaghfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayanii shoghiroo …
Dewi Fatimah
Serang, 30/07/2019
0 Comments:
Tulis komentarmu di sini ....