Review Buku : Bunda, Yuk Resign Tanpa Ragu!
Hai ... ibu profesional Banten .... 😍😍😍
kali ini kami akan menampilkan review dari salah satu member ibu profesional banten. Review yang di tulis oleh teh Isna ini ternyata mampu memberikan sumbang support bagi ibu pofesional yang lebih memilih ranah domestik sebagai satu-satunya pekerjaan yang akan ditekuni. Bisa juga melalui review buku ini, mampu menjadi salah satu jalan keluar para bunda yang sedang dalam kebingungan, apakah ingin berlanjut menekuni dunia publik atau dunia domestik.
Yu, kita simak review d bawah ini 👇
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakatuh
Hari ini saya berkesempatan untuk mereview buku "Bunda, yuk resign tanpa ragu!". Awalnya lihat postingan teman di wa story yang menjual buku ini. Karena pada saat itu saya ibu bekerja yang sedang galau (segalau mau makan bubur diaduk apa nggak) dilema pengen banget resign, jadi saya beli dengan harapan dapet pencerahan dari buku ini 😄 oke langsung ke detil bukunya dulu ya ....
Judul buku: Bunda, Yuk Resign tanpa Ragu!
Penulis: Mina Megawati
Penerbit: Raditeens
Terbit: November 2018
Jumlah halaman: 168
Ukuran kertas: A5
Penulis memaparkan tentang karirnya di bidang hospitality yg sudah lebih dari 14 tahun dari mulai single, menikah, hamil sampai punya dua anak. Juga menceritakan pengalaman tentang perjalanan resign-nya yang tak mudah. Terngiang dengan speech-nya Steve jobs mengenai connecting the dots, yaitu menghubungkan titik (kejadian yg dilalui) masa lalu dengan masa sekarang, yg membuatnya merasa kesulitan untuk mengambil keputusan resign.
Kejadian masa lalunya yang pernah mengalami masalah ekonomi keluarga karena ayahnya di PHK hingga berpindah-pindah tempat sampai pernah diusir oleh Bude nya sendiri karena dianggap menumpang dan tidak tau diri, sempat meninggalkan trauma. Jika ia memutuskan resign khawatir kejadian yg sama akan menimpanya, padahal untuk mendapatkan jabatan tinggi dan penghasilan yang besar ini tidaklah mudah ia lalui.
Keputusan resign diambil setelah bergelut selama 3 bulan. Meminta izin pada kedua orangtuanya, dan mendapati kekecewaan yang mudah terlihat dr raut wajah kedua orangtuanya. Padahal salahsatu alasan ia berkarir adalah agar bisa membantu meringankan orangtua. Tetapi ia tetap menjelaskan dengan hati-hati, terutama mengingatkan bahwa rezeki bisa datang dari pintu mana saja.
Ia juga sudah meminta izin kepada suami, dan diperbolehkan, asalkan bisa bertanggung jawab terhadap keputusannya tersebut, tidak uring-uringan di rumah setelah resign, bisa mengelola keuangan yang hanya dari satu sumber, dan lain-lain. Akhirnya ia memilih hening sesaat, mencari tau tentang tujuannya hidup di dunia. Mengingat kembali bagaimana hak-hak anaknya yg tidak bisa diwakilkan oleh orang lain seperti hak kasih sayang dan hak bermain misalnya. Mengabaikan quality dan quantity time untuk anak-anaknya dan khawatir hari tuanya akan diabaikan oleh anak-anaknya.
Menemukan tujuan hidupnya membuat ia tersadar bahwa momen perkembangan anak tidak akan bisa terulang. Selain itu ia benar-benar tersadar bahwa kelak bukan perkara karir yang akan Allah tanya, melainkan tanggung jawabku terhadap amanah yang Allah berikan. Menjadi Ibu bukanlah status semata, tetapi ini adalah jabatan yg Allah kasih sendiri, bukan hambaNya. Dan saat Allah memberikan sesuatu itu pasti bukan hal yang main-main atau sekadar kebanggaan semata, tp lebih kepada tanggung jawab dan penghambaan yg sebenarnya. Akhir cerita penulis setelah resign bangga menjadi ibu rumah tangga, terlebih penting menjadi ibu bahagia.
Kelebihan buku ini yaitu:
Bahasanya santai, enak dibaca. Banyak kutipan-kutipan motivasi, hampir di setiap halaman. Sebelum kutipan disimpulkan sebelumnya ada narasi yg menggambarkan kutipan tsb.
Kekurangan dalam buku ini yaitu:
Banyak beberapa tips yang ditulis dibuat poin-poin, jadi seperti membaca artikel, padahal kalau dibuat alur cerita mungkin lebih enak. Meskipun tipsnya bagus tapi kadang membuat bosan (versi saya, soalnya keseringan yg dibaca artikel 😅🙏)
Jadi, setelah baca ini saya dapet pencerahan gak untuk resign? Dapet banget.. ada beberapa cerita yang bikin sedih, karena mengaca pada diri sendiri. Ada hadist-hadist dan kisah zaman Nabi yang bikin tersentuh.
Tapi sama seperti penulis, saya akan memutuskan resign dalam jangka waktu yg lama, kayaknya lebih lama, soalnya belum dapet jawaban dari istikhoroh, selain itu kondisi berbeda antara saya dan penulis. Hehehe..
Rating: 8 dari 10
Sekian review buku hari ini, terima kasih dan wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Berasa flashback ke 4 tahun yang lalu 😖
BalasHapusada apa dengan 4 tahun yang lalu bun? cerita dongs....
HapusIsna kereennn 👍👍
BalasHapusSma na nita jg lg galau.. Dan sepertinya perlu wkt lama utk memutuskannya..😢
emang teh Isna keceeeh bangeets....
Hapus