Kamis, 14 Maret 2019

Belajar Zerowaste dari Rumah

Assalamualaikum ibu pembelajar, ada yang baru nih dari kami, mulai sekarang kami akan mulai membagikan ulang beberapa materi siaran yang pernah dibawakan member IP Banten di radio Harmoni FM, pembahasannya seputar keluarga dan pengasuhan, untuk materi yang pertama ini tentang gaya hidup minim sampah atau zerowaste. Apa sih zerowaste? Bagaimana cara memulainya? Apa yang harus kita lakukan? Yuk simak bersama.

 1. Sampah 
v  Pengertian sampah  
Sampah adalah barang yang dibuang,  yang sudah tidak terpakai lagi: seperti daun kering kertas bekas dan sebagainya (kbbi)  

v  Permasalahan sampah 
Tagline membuang sampah pada tempatnya untuk saat ini sepertinya sudah  kurang relevan untuk diterapkan,  karena sekarang ini di Indonesia prilaku  individual dan kelompok,  mulai dari hilir ke hulu lah yang harus di perbaiki  dengan segera.  Naif rasanya jika sampah yang kita masukan ke tempat sampah  lalu diambil oleh petugas sampah,  dan ternyata bukan di buang ke TPA sampah  tapi hanya di biarkan di tanah lapang misalnya.  Atau sekolah sekolah yang  membagi 3 tempat sampah untuk berbagi jenis sampah,  lalu diangkut oleh  tukang sampah dalam satu bak sampah,  ironis kan? Menurut CNN  Indonesia permasalahan sampah kita sudah akut,  bahkan kronis,  jika tidak  dengan baik, maka harus menurunkan militer dalam kasus ini.  Sepasukan  tentara misalnya yang sering mengajak warga ikut serta membersihkan sungai dari sampah plastik dan stereofoam, namun tak pernah bersih,  karena aliran air  dari hulu selalu membawa sampah plastik nya lagi. 


c. Alur sampah
Rumah – bak sampah – tukang sampah – tempat pembuangan sementara – tempat pembuangan akhir (ideal)
Sampah dijalan – masuk sungai – masuk laut (yang banyak saat ini).

d. Macam - macam sampah 
Jenis sampah
v  Biodegradable (Bahan organik yang mampu diuraikan) / organik
§  Kemasan dari kertas
§  Tissue kering
§  Kertas
§  Daun kering
§  Ampas kopi & teh
§  Sisa bahan makanan

v  Non- biodegradable/ anorganik
§  Sampah popok dan pembalut
§  Peralatan makan plastik
§  Kemasan plastik
§  Kaleng alumunium
§  Botol kaca dan plastik
§  Sedotan plastik

Pembagian sampah an-organik
v  Plastik kemasan
v  Plastik air mineral
v  Keratas dan kardus tanpa plastik
v  Elektronik
v  Kain
v  Sampah yang tidak bisa dikonpos & tidak punya nilai jual

Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya atau racun yang karena sifat atau konsentrasinya atau jumblahnya, baik secara langsung atau tidak langsung dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup dan atau membahayakan kesehatan manusia.
Menurut UU RI No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, sampah B3 merupakan sampah spesifik yang meliputi:
v  Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun
v  Sampah yang mengandung limbah B3
v  Sampah yang timbul akibat bencana
v  Bongkaran puing bangunan
v  Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah
v  Sampah yang timbul secara periodik.

f. Contoh permasalahan di pantai Belitung dan Ancol 
Sampah di pantai belitung, lautan belitung yang indah dengan batu besar-besar yang kita lihat di film Laskar Pelangi penuh sampah saat saya datangi di pertengahan bulan Januari saat saya bulan madu kesana, dan masyarakat membenarkan malah terbiasa katanya, nanti menunggu angin laut habis, kami warga pesisir gotong royong bersihkan pantai cerita tour guide saya saat itu. Hal ini akan berlangsung terus menerus disaat angin laut ke darat membawa sampah yang entah dari mana datangnya.
Agustus lalu Pandu Laut Nusantara (komunitas pecinta laut) melakukan bersih-bersih pantai Ancol dan mengacak Andien turut serta dalam kegiatan tersebut, terkumpul 2,85 Ton sampah dalam satu titik pantai, yakni Ancol bagian timur. Jenis sampahnya beragam, sebagian sampah plastik dan kain (detik.com).

2. Zerowaste 
Bebas sampah, atau Zerowaste dalam bahasa Inggris adalah mendorong perancangan ulang daur sumberdaya, dari sistem linier menuju siklus tertutup, sehingga semua prodak digunakan kembali. Tidak ada sampah yang dikirim ke TPA dan insinerator atau teknologi terminal lainnya. Proses terbaik adalah meniru bagaimana sumberdaya didaur ulang secara alami. (wikipeda.org).

a. 3R (Reduce,  Reuse,  Recycle)
Reuse = menggunakan kembali sampah yang masih bisa dipakai untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya
Reduce = mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah
Recylce = mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau prodak baru yang bermanfaat.
Ada juga Upcyle = mendaur ulang dengan menambah fungsi sampah menjadi bernilai jual

b. sampah di Singapura dan Taiwan 
Cerita tentang kebersihan, keteraturan dan betapa tertib nya negara itu ternyata bukan isapan jempol semata, selama 3 hari disana saya merasakan hal itu ditambah cerita dari penduduk lokal. Tour guide kami yang sebelumnya bercerita bahwa ada turis Malaysia yang beliau bawa, membuang sampah sembarangan karena mengira tidak ada petugas didekatnya, namun tak lama punggungnya ditepuk pria berpakaian safari yang menunjukan kartu identitas sebagai polisi, maka terkena lah denda $300 atau setara Rp 3,000,000 lumayan banget kan? Nah kalau coba-coba nyogok sipetugas, kita bisa kena denda 2x lipat alias $600 jadi mendingan buang sampah pada tempatnya saja. Negara bebas sampah, yang saya ingat dalam liburan saya kesana, kemana sampah di Singapura berakhir? Semua sampah dikumpulkan dan dibakar, hasil panasnya merupakan sumer energi listriknya, sudah 30 tahun mereka tidak pernah merasakan pemadaman. Sisa pembakarannya dibuat pulau yang indah, pulau yang asri dan tidak berbahaya karena sisa pembakaran tadi. Tau dari mana? Mereka menebar karang dan ikan sebagai indikator ambang batas limbah mereka, dan koral disana ternyata tumbuh subur.

Lain lagi yang saya tonton di National Geografic Chanel dalam edisi sampah di Taiwan, negara kecil yang hampir tenggelam karena sampah mereka sendiri. Lalu timbulah inovasi untuk menggunakan gas dari sambah sebagai sumber daya hingga saat ini. Caranya bukan dengan pembakaran seperti Singapura, tapi dengan cara mengumpulkan sampah si satu lahan luas bertahun tahun, kemudian menutupnya dengan tanah, yang kelak akan diolah gas nya sebagai pembangkit energi. (NatGeo Channel).

c. Zerowaste di Indonesia 
Pemerintah Indonesia menargetkan terkait pengelolaan sampah, yaitu dapat mengurangi sampah hingga 30% dan pengelolaan sampah hingga 70% pada tahun 2025. Karenanya dikeluarkan Peraturan Presiden NO 18/2017 tentang kebijaksanaan dan strategi nasional pengelolaan. Walaupun masih jauh dari zerowaste tapi Indonesia tetap harus mulai mengejar ketertinggalan penggunaan sampah menjadi energi seperti di negara lain, karena hal ini telah sukses di terapkan di Amerika, Australia, Swedia dan Singapura. Menurut Guru besar Pengelolaan Udara dan Limbah ITB target pemerintah kita sangat tinggi. Pasalnya sebagian besar sampah plasti (sekitar 80%) belum dikelola dengan baik. Dari 100% sampah plastik hanya 20% yang mau diambil pemulung untuk bisa dijual dan di daur ulang, namun 80% sisanya dikemanakan? Laut, Sungai atau dikibur dan sebagainya (bisnis.com).

3. Zerowaste dari rumah 
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mensukseskan gerakan Zerowaste dari dalam rumah?
v  Lakukan dari yang paling mudah
v  Kurangi konsumsi kantong plastik
v  Simpan sampahmu sendiri
v  Bawa tas belanja
v  Bawa botol plastic
v  Buat kompos
v  3R di rumah


Pernah dibawakan sebagai materi siaran
Tema: Belajar Zerowaste Dari Rumah 
Waktu : 5 September 2018
Tempat : Harmony FM
Oleh : Devy Yuniar dan Merry Megawati

Previous Post
Next Post

Prakata Salam Hangat, Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh Semangat pagi, IPers Banten! Blog ini berisi berbagai informasi seputar pengasuhan dan pendidikan anak, tentu saja segala sesuatu yang berkaitan dengan seorang wanita. Di sini kami sebagai media untuk menyimpan berbagai informasi penting yang diperlukan khususnya bagi Ibu profesional regional Banten dan juga kepada seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. Terima Kasih Salam Sayang Admin Blog, MoRry

0 Comments:

Tulis komentarmu di sini ....