Kamis, 19 Desember 2019

AIDS



Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.

Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai Program-program untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988. Sejak saat itu, mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi internasional dan yayasan amal di seluruh dunia.

Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva, Swiss. Bunn dan Netter menyampaikan ide mereka kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Pgoram AIDS Global (kini dikenal sebagai UNAIDS).

Dr. Mann menyukai konsepnya, menyetujuinya, dan sepakat dengan rekomendasi bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada 1 Desember 1988.Bunn menyarankan tanggal 1 Desember untuk memastikan liputan oleh media berita barat, sesuatu yang diyakininya sangat penting untuk keberhasilan Hari AIDS Sedunia (HAS).  (Sumber. Wikipedia).


Sejuta Cinta Ibu Profesional Banten menggelar seminar Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS . Sementara itu seminar menghadirkan narasumber Dr. Samudra  dari Puskesmas Singandaru Serang -Banten, berlokasi di Aula Puskesmas Singandaru ( Ahad, 01 Desember 2019)


Disampaikannya, seminar ini sangat penting dan strategis sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan penularan HIV dan AIDS.

Dan beberapa pilihan sub-tema, yaitu (1) Pencegahan penularan baru HIV & AIDS terhadap diri, keluarga dan masyarakat; (2) Perlindungan HAM bagi ODHA dari stigma dan diskriminasi melalui lingkungan yang kondusif dengan optimalisasi Komunikasi Informasi Edukasi; (3) Peningkatan Program Penanggulangan HIV & AIDS secara Komprehensif dan Berkesinambungan di lingkungan Kementerian Hukum Dan HAM RI.

Diharapkan peserta yang terdiri dari berbagai latar belakang baik akademisi, tenaga kesehatan maupun umum dapat mengambil manfaat dan menyebarluaskan informasi sebesar-besarnya. Dalam penanganan kasus HIV/AIDS dibutuhkan peran dan kerjasama dari berbagai pihak. Satu pesan terakhir, jauhi virusnya bukan orangnya.

Kamis, 05 Desember 2019

Gagal Piknik? Coba deh 7 Inspirasi Kegiatan Anti Membosankan Saat Liburan Ini. Pasti Ketagihan!




Oleh : Meiftia Hartono

Hai hai hai ibu dan calon ibu pembelajar. Wah tidak terasa ya kita sudah sampai di penghujung tahun 2019. Untuk ibu-ibu pembelajar yang memiliki putra putri yang sudah bersekolah, tentunya akhir tahun seperti ini sangat terasa ya semangat liburannya. Selain libur Natal dan Tahun Baru, eh bertepatan pula dengan liburan akhir semester sesuai kalender akademik. Tentunya masa-masa seperti ini ditunggu sangat ditunggu, bahkan orang tua bekerja rela deh mengambil cuti agar bisa berlibur dengan keluarga. Mumpung anak-anak libur sekolah, ya kan?
Tapi sayangnya, terkadang rencana liburan terkendala dengan jadwal cuti kerja orang tua ini. Sehingga impian untuk berlibur keluar kota atau luar negeri jadi tertunda dulu deh gara-gara orang tua tidak bisa cuti. Eits jangan kecewa dulu ya, liburan di rumah saja bukan berarti akan auto membosankan. Justru peran ibu-ibu pembelajar seperti kita yang harus cerdas dan kreatif menciptakan kegiatan berfaedah dan harus menyenangkan pastinya.
Apa saja sih kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh kita dan anak-anak selama liburan, yuks kepoin di sini.
1. Berpetualang menyusuri kota kesayangan dengan kendaraan umum.
Karena kesibukan kita, kadang kita belum tahu bahwa kota yang kita tinggali bisa memiliki berbagai tempat menarik yang patut dijelajahi. Tidak hanya tempat wisata umum, tapi kadang nyempil tempat bersejarah atau destinasi unik seperti rumah ibadah kuno, pasar yang menyediakan makanan khas daerah, perpustakaan, dan lain sebagainya. Nah di sini perlu kelihaian ibu pembelajar untuk Googling ya. Lalu tentukan destinasi petualangan keluarga kita. Bila perlu, buat peta agar serasa menjelajah betulan.
Agar lebih menantang, persiapkan buah hati kita untuk pergi ke sana menggunakan kendaraan umum. Tentukan trayek yang akan ditempuh dan jangan lupa persiapan ongkos. Biar tambah greget, biarkan anak kita yang berinteraksi dengan supir atau kondektur atau bahkan jika naik kereta listrik atau kereta lokal daerah, ananda yang antre membeli tiketnya.
Jadi selain berwisata, ananda pun bisa belajar untuk lebih berani dan mandiri menggunakan alat transportasi publik. Nilai plus lagi jika mereka bisa membaca peta dan rute yang sudah kita persiapkan.
Jangan lupa utamakan keselamatan dan pilih kendaraan umum yang bebas atau minim dari asap rokok ya.
2. Playdate bertema literatur.
Nah kegiatan ini bisa dilakukan bersama teman-teman ananda yang juga tidak bisa liburan kemana-mana.
Persiapkan untuk mereka sebuah pesta buku dan dongeng. Sediakan tempat yang nyaman seperti karpet tebal dengan bantal-bantal besar nan empuk. Jika kita tidak bisa mendongeng untuk mereka, bisa juga mendatangkan pendongeng profesional untuk menghibur mereka.
Agar lebih seru, dekorasi tempatnya seperti pesta sungguhan dengan dekorasi serba literatur dan aksara. Tentunya dilengkapi cemilan yang lezat. Tantang ananda dan teman-teman untuk bergantian membaca buku dan mendongeng untuk yang lain.
Lalu tidak ada salahnya tukar kado berisikan buku atau majalah kesayangan atau kita menyiapkan doorprize bertema literatur yang membuat suasana tambah semarak. Bisa tambah koleksi buku ananda sekaligus berbagi juga kan?
Wah seru dan edukatif!
3. Mendekorasi ulang rumah dengan hasil craft karya sendiri.
Nah ide liburan yang ini bakal cocok banget nih untuk ibu pembelajar dan ananda yang memiliki jiwa seni dan suka crafty. Tahun baru dengan suasana rumah baru dong. Ajak ananda untuk mendekor ulang rumah atau kamarnya sendiri. Selain mengatur ulang posisi furnitur, bisa juga lho menambahkan pernak-pernik hasil karya sendiri.
Ibu pembelajar bisa mengulik berbagai situs, blog, dan media sosial bertema craft untuk anak. Lalu menyiapkan bahan-bahannya. Dampingi anak-anak saat berkreasi. Kita bisa membuat lampu tidur warna-warni atau hiasan dinding untuk kamar ananda, serta banyak contoh kreasi lainnya.
Tempat lain dalam rumah juga bisa menjadi galeri seni kita dan ananda. Sediakan satu bidang dinding di rumah misalnya di halaman belakang untuk menjadi kanvas ananda. Sediakan cat tembok warna-warni dan bebaskan ananda untuk berkreasi mengecat tembok sesuai dengan imajinasi mereka. Selain makin mengasah kecerdasan seninya, berguna pula untuk mengolah motoriknya. Tapi tetap pilih cat yang aman untuk anak ya, terutama yang ramah lingkungan dan odorless.
4. Bioskop Rumahan.
Meskipun tersedia bioskop di kota kita namun bisa jadi saat liburan tidak tersedia film dengan klasifikasi usia anak-anak atau ternyata ananda adalah anak yang tidak suka dengan suasana bioskop yang gelap, dingin, berisik, dan pastinya sangat ramai saat liburan.
Ibu pembelajar bisa menyiapkan alternatif tempat tontonan di rumah yang pastinya lebih nyaman untuk buah hati kita. Jika tidak memiliki perangkat home theatre, kalau perlu, kita bisa sewa proyektor dan perangkat audio profesional agar suasana nonton lebih greget dan tidak kalah serunya dengan bioskop.
Pilih film-film ber-genre keluarga dan klasifikasi usia yang memang untuk anak-anak. Jangan lupa siapkan camilan super enak dan bergizi dan posisikan layar agar mata anak nyaman saat menonton. Ananda bisa berbaring di kasur dengan bantal-bantal empuk sambil berpelukan dengan anggota keluarga yang lain. Hangat, menyenangkan, dan penuh cinta pastinya.
Setelah nonton, ajak ananda diskusi tentang isi film. Bahkan kita bisa berkreasi untuk membuat plot baru dari film yang sudah ditonton dan berakting bersama anak mempraktekan adegan-adegan rekaan kita tersebut.
5. Kemah mini dan ceria bersama alam.
Untuk keluarga yang memiliki halaman luas yang bisa dipakai untuk mendirikan tenda, tentunya hal kegiatan ini lebih mudah untuk terwujud. Tapi bagaimana jika kita hanya tinggal di rumah dengan halaman terbatas atau bahkan tidak ada lahan sama sekali?
Tetap bisa kok mendirikan tenda di dalam rumah. Bisa pakai tenda mini untuk anak dan dengan dekorasi seolah-olah sedang berkemah sungguhan. Jika malam tiba, matikan seluruh lampu ruangan dan hanya mengandalkan penerangan dari senter atau lampu emergency (sangat tidak disarankan menggunakan lilin). Kita bisa tidur bersama ananda dalam tenda sambil mendongeng kisah petualangan alam yang bisa menambah imajinasi anak-anak.
Sedangkan untuk mengasah kecerdasan naturalis mereka, buat rencana proyek bertanam tanaman minimalis seperti bunga atau bumbu dapur. Sediakan bibit tanaman dan pot warna warni (ini juga bisa berupa hasil kreasi mengecat ananda). Ajari anak-anak kita mengenal jenis-jenis bibit dan buat proyek menanam bibit-bibit tersebut. Ini bisa jadi proyek jangka panjang lho bahkan sampai liburan usai. Coba deh nanti lihat kebahagiaan yang terpancar di wajah ananda saat melihat tanaman-tanaman yang mereka rawat mulai tumbuh dan berkembang, apalagi bisa sampai berbuah dan petik hasilnya. Wow!
6. Sehat jiwa raga dengan olahraga bersama keluarga.
Selama liburan, kegiatan fisik anak-anak kadang tidak sebanyak biasanya seperti saat mereka di sekolah. Untuk tetap menjaga fisik ananda, kita bikin yuk rancangan kegiatan olahraga yang menyenangkan. Tapi tentunya melibatkan seluruh anggota keluarga.
Bisa diawali dengan yang ringan seperti jogging keliling komplek rumah atau bersepeda. Tapi tidak ada salahnya juga mencoba senam irama bersama anak menggunakan video senam yang bisa didapatkan di YouTube. Pilih yang tidak terlalu berat buat anak ya.
Ingin lebih kreatif dan inovatif? Susun dan siapkan kompetisi fun games antar anggota keluarga dengan menggunakan barang-barang yang ada di rumah. Misalnya lomba adu main engklek di ubin teras rumah, lomba memindahkan biji kacang ijo menggunakan sendok atau sumpit sambil berlari, dan lain sebagainya. Inspirasi jenis-jenis fun games ringan ini bisa di-Googling, buanyaaaaak banget! Pilihlah yang aman untuk fisik anak dan mudah menyiapkan atau mendapatkan perlengkapannya.
Kegiatan ini bisa juga dilakukan di playground atau lapangan dekat rumah. Jika ada anak-anak tetangga yang tertarik untuk ikut, kenapa tidak saja untuk bergabung? The more the merrier!
Jangan lupa siapkan hadiah untuk para pemenang agar lebih meriah!
7. Cooking and baking then selling!
Mengisi liburan sambil mengasah life skill anak jamak sekali dilakukan. Nah ibu pembelajar bisa melibatkan anak untuk menyiapkan makan sehari-hari. Bisa dimulai dengan cara melibatkan mereka dalam penyusunan menu harian atau pekanan, mengajak mereka berbelanja bahan-bahannya, dan biarkan mereka untuk ikut berjibaku di dapur! Meskipun dapur lebih berantakan dan durasi masak jadi lebih lama, tapi bisa menjadi kenangan yang luar biasa buat anak. Apalagi jika dilakukan dengan diiringi canda tawa. Sehingga kegiatan memasak menjadi ceria dan tidak membosankan. Tetap perhatikan keselamatan ananda saat menggunakan pisau  dan kompor ya.
Alternatif lain agar anak-anak makin menyukai kegiatan masak ini, biasanya mereka lebih tertarik untuk memasak kue. Karena hasil akhirnya berupa kue-kue yang memanjakan lidah mereka. Bagaimana jika ibu pembelajar bukan tipe ibu yang suka memasak kue, nah justru ini saatnya belajar menyenangkan bersama ananda. Jikapun terkendala dengan alat-alat yang tidak tersedia, bisa juga diakali dengan membeli kue bolu, donat atau cupcake polos. Kita tinggal membeli perlengkapan menghias kue.
Biarkan anak berkreasi menghias kue sesuai imajinasi mereka. Sebagai nilai tambah, kue dengan rasa dan penampilan terbaik bisa juga dijual ke anggota keluarga lain seperti ayah, kakek, nenek, om, tante, sepupu bahkan tetangga! Ananda pasti merasa lebih bahagia ketika karya mereka diapresiasi sekaligus mereka bisa belajar jual beli sederhana. Uang hasil penjualan dapat ditabung dan menjadi hak ananda, pasti deh mereka ketagihan untuk memproduksi kue dan berjualan lagi hihihi.
.
.
.
.
.
.
.
Itulah 7 alternatif kegiatan saat liburan yang bisa dilakukan bersama ananda jika tidak bisa bepergian jauh.
Ingatlah untuk selalu diskusikan dan rencanakan bersama kegiatan liburan di rumah bersama anggota keluarga lainnya. Bisa jadi ide anak-anak lebih kreatif dan memberi input serta perspektif baru untuk ibu pembelajar saat mempersiapkan kegiatan-kegiatan tersebut.
Jangan lupa untuk dilakukan dengan bahagia. Anak-anak bisa lebih berbahagia mengenang liburan mereka ketika ibu pembelajar menemani mereka dengan bahagia pula. Getaran positif ini akan menular dan menumbuhkan semangat anak-anak. Jangan kecewakan mereka dengan kegiatan yang justru membosankan karena kita setengah hati menyiapkannya.
Berlibur itu tidak hanya identik dengan berpesiar, tapi tentang bagaimana kita mengelola waktu libur tersebut agar menjadi waktu berkualitas untuk mengisi tangki cinta dan memenuhi memori masa kanak-kanak ananda sekaligus mengasah life skill mereka.
Untuk mencapai semua itu dimulai dari kita yuk ibu pembelajar, jangan lupa berbahagia dan mempersiapkan segalanya dengan penuh cinta untuk ananda dan anggota keluarga lainnya. Selamat mencoba!
.
.
.
Inspirator: kegiatan liburan keluarga Fajarsyah oleh Ibun Meiftia, Lyla, Ican, dan Ayah.

Senin, 28 Oktober 2019

Tips Mengenalkan Cerdas Financial Pada Anak

Cerdas Financial pada Anak
Oleh : Risdawati
Member Ibu Profesional Banten



Pic by google

Memperkenalkan tentang pengelolaan keuangan pada anak sangatlah penting, karena kebiasaan dan perilaku pada orang dewasa terbentuk sejak kanak-kanak, terkadang tanpa disadari orang tua memiliki andil dalam membentuk pribadi anak dengan dalih kasih sayang, sehingga anak tidak bisa mengelola keuangan dengan baik.

Kapan anak dikenalkan dengan uang?
Ketika anak sudah memiliki keinginan tentang sesuatu hal yang membutuhkan alat tukar berupa uang, yaitu sekitar usia 2-3 tahun.

Apa yang harus di kenalkan:
1. Untuk memiliki apa yang kita mau perlu pertukaran dan alat tukarnya berupa uang.
Contohnya: memperkenalkan uang logam dan kertas, ikut serta saat berbelanja kebutuhan masak (sayur mayur) di pasar.
2. Untuk mendapatkan uang kita butuh usaha salah satu usaha untuk mendapatkan uang adalah bekerja di kantor seperti ayah, berjualan, dokter, polisi dan lainnya.
3. Ketika kita ingin sesuatu maka perlu perjuangan untuk mendapatkannya, caranya dengan menyimpan uang kita untuk tabungan.
4. Menahan keinginan yang kita mau, karena bisa jadi yang kita mau itu tidak kita kita butuhkan.
Contohnya: membiasakan makan di rumah dan jika bepergian jauh selalu membawa bekal dari rumah, karena makan di restoran itu keinginan dan kebutuhan itu makanan dari rumah yang dimasak dengan doa dan kasih sayang seorang ibu.
Ketika usia berapa anak diperkenalkan dengan perbankan.Tergantung kebutuhan anak dan orang tuanya, kebetulan saya setiap bulan menabung di bank dan selalu mengikutsertakan anak-anak.

Dan saat usia kakak 8 tahun, di salah satu bank pemerintah ada promosi kartu ATM anak yang bertuliskan nama anak sendiri, melihat hal itu kakak langsung minta dibuatkan buku tabungan, dan secara otomatis adiknya yang usia 6 tahun ikutan juga pengenemiliki buku tabungan dan kebetulan adik sudah bisa baca dan menulis, akhirnya mulailah mereka mengisi kertas setoran dan mengantri di teller waktu itu tepat pada tanggal 27 Desember 2011. Buku tabungan pertama dimiliki anak-anak.

Darimana sumber dana anak untuk menabung di bank, selain dari sisa uang saku?

1. Kakak hobi makan, setiap yang diliat pasti mau dan alhamdulillah ada aktivitas jual beli warung di rumah, biasanya kakak akan menjual mainan anak-anak yang kami beli dari toko grosir mainan atau jajanan anak-anak (puding, spageti) kebetulan kakak suka dengan kuliner jadi setiap kakak minta jajanan di luar maka saya kan bikin di rumah sekalian mengajak kakak untuk mendapatkan uang, biasanya kakak dan adik akan pamer kalau kami jualan jajanan sehat  dari keuntungan itu kakak memiliki uang untuk tabungan. Kebetulan kami membuka warung di rumah untuk melatih anak-anak berinteraksi sosial dengan tetangga, tentang bagaimana adab berkomunikasi dengan anak lebih kecil, seumuran, atau orang tua. Sekarang kakak mendapat tambahan baru uang tabungan dari mengajar anak SD belajar iqro dan tahfidz juz 30 di tempat bimbel ibu dan saat ini ada tambahan dana mengajarkan teman sekolahnya SMA nya bermain musik gitar, serta membantu temannya yang butuh gitar kakak yang akan merekomendasikan jenis gitar dan mengambil keuntungan dari penjualan gitar tersebut.

2. Adek suka menggambar dan mewarnai sejak usia 3 tahun, dan ini terus sampai akhirnya ayah memprint gambar hasil download untuk ade warnai, ternyata beberapa teman SD dan rumah banyak yang mau, akhirnya ade menggandakan gambar hasil print ayah dengan harga Rp1000/3pcs gambar, jika gambar sudah diwarnai maka harganya menjadi Rp 2000/pc. Itu terus berlanjut sampai sekarang ade SMP selalu ada aja pesanan untuk gambar atau gambar plus mewarnainya. Dan baru beberapa hari lalu adek jadi team pemasaran tas jinjing dan kaos jualan temannya, alhamdulillah sudah bisa memiliki tas, kaos kaki dan uang dari hasil memasarkan produk teman melalui medsos, tanpa harus modal stok barang dan uang. Selain itu adek juga membantu ibu mengajar anak - anak TK dan SD, kebetulan ibu membuka bimbel di rumah jadi setiap bulan menerima uang kompensasi dari ibu.

3. Diberikan uang tambahan dari kami, jika dengan sukarela membantu pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci piring, bahkam menyetrika pakaian anggota keluarga yang lain.Tujuannya adalah untuk menumbuhkan empati dan menghargai sebuah kerja keras dan usaha.

Bagaimana cara mengajarkan pengelolaan uang pada anak?
Mulailah dengan memberikan uang saku harian anak, jangan lupa biasakan sarapan dan membawa bekal anak saat sekolah, supaya anak lebih bijak dalam menentukan mana keinginan dan kebutuhan. Bila sudah bisa menggunakan dengan bijak, mulai memberikan uang saku mingguan untuk meningkatkan tanggung jawab anak dalam mengelola keuangannya.

Alhamdulillah anak-anak diberikan uang saku mingguan atas dasar permintaan anak-anak, saat ini kakak kelas 10 dan ade kelas 8, alasannya karena khawatir belum bisa menahan keinginan. Dan tetap melakukan sarapan pagi dan membawa bekal makan siang buat di sekolah, ibu yang menyiapkannya di pagi hari.

Ada cerita yang bikin kami terharu dan bangga pada anak-anak, pada saat kami bertanya pada anak-anak. Kira - Kira saat liburan semester nanti mau liburan kemana? 

Saya sebagai ibu spontan mengusulkan ke jogja dan ayah mengusulkan Singapura untuk mengenalkan cara pembuatan paspor dan visa pada anak-anak, namun anak-anak menjawab kenapa harus ke jogja dan Singapura, emangnya ada dalam rukun islam kita. Bukannya rukun islam itu merupakan dasar dalam menjalankan hidup. Kenapa nggak ke baitullah saja tujuan liburan kita, yaitu liburan untuk ibadah. Sama juga ada perizinan membuat paspor dan visa kan? Tanya kakak pada kami. Teguran itu benar-benar sampai ke hati kami, anak-anak sudah bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Ibadah adalah kebutuhan kita yaitu Baitullah dan jalan-jalan merupakan keinginan.

Terima kasih anak-anakku telah mengingatkan kami saat khilaf, semoga selalu menjadi anak sholeh dan sholehah.