Hai hai hai ibu dan calon ibu pembelajar. Wah tidak terasa ya kita sudah sampai di penghujung tahun 2019. Untuk ibu-ibu pembelajar yang memiliki putra putri yang sudah bersekolah, tentunya akhir tahun seperti ini sangat terasa ya semangat liburannya. Selain libur Natal dan Tahun Baru, eh bertepatan pula dengan liburan akhir semester sesuai kalender akademik. Tentunya masa-masa seperti ini ditunggu sangat ditunggu, bahkan orang tua bekerja rela deh mengambil cuti agar bisa berlibur dengan keluarga. Mumpung anak-anak libur sekolah, ya kan?
Tapi sayangnya, terkadang rencana liburan terkendala dengan jadwal cuti kerja orang tua ini. Sehingga impian untuk berlibur keluar kota atau luar negeri jadi tertunda dulu deh gara-gara orang tua tidak bisa cuti. Eits jangan kecewa dulu ya, liburan di rumah saja bukan berarti akan auto membosankan. Justru peran ibu-ibu pembelajar seperti kita yang harus cerdas dan kreatif menciptakan kegiatan berfaedah dan harus menyenangkan pastinya.
Apa saja sih kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh kita dan anak-anak selama liburan, yuks kepoin di sini.
1. Berpetualang menyusuri kota kesayangan dengan kendaraan umum.
Karena kesibukan kita, kadang kita belum tahu bahwa kota yang kita tinggali bisa memiliki berbagai tempat menarik yang patut dijelajahi. Tidak hanya tempat wisata umum, tapi kadang nyempil tempat bersejarah atau destinasi unik seperti rumah ibadah kuno, pasar yang menyediakan makanan khas daerah, perpustakaan, dan lain sebagainya. Nah di sini perlu kelihaian ibu pembelajar untuk Googling ya. Lalu tentukan destinasi petualangan keluarga kita. Bila perlu, buat peta agar serasa menjelajah betulan.
Agar lebih menantang, persiapkan buah hati kita untuk pergi ke sana menggunakan kendaraan umum. Tentukan trayek yang akan ditempuh dan jangan lupa persiapan ongkos. Biar tambah greget, biarkan anak kita yang berinteraksi dengan supir atau kondektur atau bahkan jika naik kereta listrik atau kereta lokal daerah, ananda yang antre membeli tiketnya.
Jadi selain berwisata, ananda pun bisa belajar untuk lebih berani dan mandiri menggunakan alat transportasi publik. Nilai plus lagi jika mereka bisa membaca peta dan rute yang sudah kita persiapkan.
Jangan lupa utamakan keselamatan dan pilih kendaraan umum yang bebas atau minim dari asap rokok ya.
2. Playdate bertema literatur.
Nah kegiatan ini bisa dilakukan bersama teman-teman ananda yang juga tidak bisa liburan kemana-mana.
Persiapkan untuk mereka sebuah pesta buku dan dongeng. Sediakan tempat yang nyaman seperti karpet tebal dengan bantal-bantal besar nan empuk. Jika kita tidak bisa mendongeng untuk mereka, bisa juga mendatangkan pendongeng profesional untuk menghibur mereka.
Agar lebih seru, dekorasi tempatnya seperti pesta sungguhan dengan dekorasi serba literatur dan aksara. Tentunya dilengkapi cemilan yang lezat. Tantang ananda dan teman-teman untuk bergantian membaca buku dan mendongeng untuk yang lain.
Lalu tidak ada salahnya tukar kado berisikan buku atau majalah kesayangan atau kita menyiapkan doorprize bertema literatur yang membuat suasana tambah semarak. Bisa tambah koleksi buku ananda sekaligus berbagi juga kan?
Wah seru dan edukatif!
3. Mendekorasi ulang rumah dengan hasil craft karya sendiri.
Nah ide liburan yang ini bakal cocok banget nih untuk ibu pembelajar dan ananda yang memiliki jiwa seni dan suka crafty. Tahun baru dengan suasana rumah baru dong. Ajak ananda untuk mendekor ulang rumah atau kamarnya sendiri. Selain mengatur ulang posisi furnitur, bisa juga lho menambahkan pernak-pernik hasil karya sendiri.
Ibu pembelajar bisa mengulik berbagai situs, blog, dan media sosial bertema craft untuk anak. Lalu menyiapkan bahan-bahannya. Dampingi anak-anak saat berkreasi. Kita bisa membuat lampu tidur warna-warni atau hiasan dinding untuk kamar ananda, serta banyak contoh kreasi lainnya.
Tempat lain dalam rumah juga bisa menjadi galeri seni kita dan ananda. Sediakan satu bidang dinding di rumah misalnya di halaman belakang untuk menjadi kanvas ananda. Sediakan cat tembok warna-warni dan bebaskan ananda untuk berkreasi mengecat tembok sesuai dengan imajinasi mereka. Selain makin mengasah kecerdasan seninya, berguna pula untuk mengolah motoriknya. Tapi tetap pilih cat yang aman untuk anak ya, terutama yang ramah lingkungan dan odorless.
4. Bioskop Rumahan.
Meskipun tersedia bioskop di kota kita namun bisa jadi saat liburan tidak tersedia film dengan klasifikasi usia anak-anak atau ternyata ananda adalah anak yang tidak suka dengan suasana bioskop yang gelap, dingin, berisik, dan pastinya sangat ramai saat liburan.
Ibu pembelajar bisa menyiapkan alternatif tempat tontonan di rumah yang pastinya lebih nyaman untuk buah hati kita. Jika tidak memiliki perangkat home theatre, kalau perlu, kita bisa sewa proyektor dan perangkat audio profesional agar suasana nonton lebih greget dan tidak kalah serunya dengan bioskop.
Pilih film-film ber-genre keluarga dan klasifikasi usia yang memang untuk anak-anak. Jangan lupa siapkan camilan super enak dan bergizi dan posisikan layar agar mata anak nyaman saat menonton. Ananda bisa berbaring di kasur dengan bantal-bantal empuk sambil berpelukan dengan anggota keluarga yang lain. Hangat, menyenangkan, dan penuh cinta pastinya.
Setelah nonton, ajak ananda diskusi tentang isi film. Bahkan kita bisa berkreasi untuk membuat plot baru dari film yang sudah ditonton dan berakting bersama anak mempraktekan adegan-adegan rekaan kita tersebut.
5. Kemah mini dan ceria bersama alam.
Untuk keluarga yang memiliki halaman luas yang bisa dipakai untuk mendirikan tenda, tentunya hal kegiatan ini lebih mudah untuk terwujud. Tapi bagaimana jika kita hanya tinggal di rumah dengan halaman terbatas atau bahkan tidak ada lahan sama sekali?
Tetap bisa kok mendirikan tenda di dalam rumah. Bisa pakai tenda mini untuk anak dan dengan dekorasi seolah-olah sedang berkemah sungguhan. Jika malam tiba, matikan seluruh lampu ruangan dan hanya mengandalkan penerangan dari senter atau lampu emergency (sangat tidak disarankan menggunakan lilin). Kita bisa tidur bersama ananda dalam tenda sambil mendongeng kisah petualangan alam yang bisa menambah imajinasi anak-anak.
Sedangkan untuk mengasah kecerdasan naturalis mereka, buat rencana proyek bertanam tanaman minimalis seperti bunga atau bumbu dapur. Sediakan bibit tanaman dan pot warna warni (ini juga bisa berupa hasil kreasi mengecat ananda). Ajari anak-anak kita mengenal jenis-jenis bibit dan buat proyek menanam bibit-bibit tersebut. Ini bisa jadi proyek jangka panjang lho bahkan sampai liburan usai. Coba deh nanti lihat kebahagiaan yang terpancar di wajah ananda saat melihat tanaman-tanaman yang mereka rawat mulai tumbuh dan berkembang, apalagi bisa sampai berbuah dan petik hasilnya. Wow!
6. Sehat jiwa raga dengan olahraga bersama keluarga.
Selama liburan, kegiatan fisik anak-anak kadang tidak sebanyak biasanya seperti saat mereka di sekolah. Untuk tetap menjaga fisik ananda, kita bikin yuk rancangan kegiatan olahraga yang menyenangkan. Tapi tentunya melibatkan seluruh anggota keluarga.
Bisa diawali dengan yang ringan seperti jogging keliling komplek rumah atau bersepeda. Tapi tidak ada salahnya juga mencoba senam irama bersama anak menggunakan video senam yang bisa didapatkan di YouTube. Pilih yang tidak terlalu berat buat anak ya.
Ingin lebih kreatif dan inovatif? Susun dan siapkan kompetisi fun games antar anggota keluarga dengan menggunakan barang-barang yang ada di rumah. Misalnya lomba adu main engklek di ubin teras rumah, lomba memindahkan biji kacang ijo menggunakan sendok atau sumpit sambil berlari, dan lain sebagainya. Inspirasi jenis-jenis fun games ringan ini bisa di-Googling, buanyaaaaak banget! Pilihlah yang aman untuk fisik anak dan mudah menyiapkan atau mendapatkan perlengkapannya.
Kegiatan ini bisa juga dilakukan di playground atau lapangan dekat rumah. Jika ada anak-anak tetangga yang tertarik untuk ikut, kenapa tidak saja untuk bergabung? The more the merrier!
Jangan lupa siapkan hadiah untuk para pemenang agar lebih meriah!
7. Cooking and baking then selling!
Mengisi liburan sambil mengasah life skill anak jamak sekali dilakukan. Nah ibu pembelajar bisa melibatkan anak untuk menyiapkan makan sehari-hari. Bisa dimulai dengan cara melibatkan mereka dalam penyusunan menu harian atau pekanan, mengajak mereka berbelanja bahan-bahannya, dan biarkan mereka untuk ikut berjibaku di dapur! Meskipun dapur lebih berantakan dan durasi masak jadi lebih lama, tapi bisa menjadi kenangan yang luar biasa buat anak. Apalagi jika dilakukan dengan diiringi canda tawa. Sehingga kegiatan memasak menjadi ceria dan tidak membosankan. Tetap perhatikan keselamatan ananda saat menggunakan pisau dan kompor ya.
Alternatif lain agar anak-anak makin menyukai kegiatan masak ini, biasanya mereka lebih tertarik untuk memasak kue. Karena hasil akhirnya berupa kue-kue yang memanjakan lidah mereka. Bagaimana jika ibu pembelajar bukan tipe ibu yang suka memasak kue, nah justru ini saatnya belajar menyenangkan bersama ananda. Jikapun terkendala dengan alat-alat yang tidak tersedia, bisa juga diakali dengan membeli kue bolu, donat atau cupcake polos. Kita tinggal membeli perlengkapan menghias kue.
Biarkan anak berkreasi menghias kue sesuai imajinasi mereka. Sebagai nilai tambah, kue dengan rasa dan penampilan terbaik bisa juga dijual ke anggota keluarga lain seperti ayah, kakek, nenek, om, tante, sepupu bahkan tetangga! Ananda pasti merasa lebih bahagia ketika karya mereka diapresiasi sekaligus mereka bisa belajar jual beli sederhana. Uang hasil penjualan dapat ditabung dan menjadi hak ananda, pasti deh mereka ketagihan untuk memproduksi kue dan berjualan lagi hihihi.
.
.
.
.
.
.
.
Itulah 7 alternatif kegiatan saat liburan yang bisa dilakukan bersama ananda jika tidak bisa bepergian jauh.
Ingatlah untuk selalu diskusikan dan rencanakan bersama kegiatan liburan di rumah bersama anggota keluarga lainnya. Bisa jadi ide anak-anak lebih kreatif dan memberi input serta perspektif baru untuk ibu pembelajar saat mempersiapkan kegiatan-kegiatan tersebut.
Jangan lupa untuk dilakukan dengan bahagia. Anak-anak bisa lebih berbahagia mengenang liburan mereka ketika ibu pembelajar menemani mereka dengan bahagia pula. Getaran positif ini akan menular dan menumbuhkan semangat anak-anak. Jangan kecewakan mereka dengan kegiatan yang justru membosankan karena kita setengah hati menyiapkannya.
Berlibur itu tidak hanya identik dengan berpesiar, tapi tentang bagaimana kita mengelola waktu libur tersebut agar menjadi waktu berkualitas untuk mengisi tangki cinta dan memenuhi memori masa kanak-kanak ananda sekaligus mengasah life skill mereka.
Untuk mencapai semua itu dimulai dari kita yuk ibu pembelajar, jangan lupa berbahagia dan mempersiapkan segalanya dengan penuh cinta untuk ananda dan anggota keluarga lainnya. Selamat mencoba!
.
.
.
Inspirator: kegiatan liburan keluarga Fajarsyah oleh Ibun Meiftia, Lyla, Ican, dan Ayah.